Perguruan Tinggi Swasta Di Kota Sumedang: Mengenang Dasar Awal Dan Nama Universitas Sebelas April Sumedang

Pada tanggal 28 Oktober 1981, setelah Upacara Bendera memperingati Hari Sumpah Pemuda di Alun-alun Sumedang, Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumedang mengusulkan wacana untuk mendirikan sebuah Universitas Swasta di Kota Sumedang. Keberhasilan pertemuan dengan Bupati Sumedang (Drs. H. Kustandi Abdurachman) dan Ketua DPRD TK. II Sumedang (Letkol Purn. Oyo Sunaryo) kemudian membuka jalan menuju hari berdirinya Perguruan Tinggi Sebelas April.


Latar Belakang Mengapa di Kota Sumedang Berdiri Perguruan Tinggi Swasta

Sejak tahun 1962-1968 di Kota Sumedang, terdapat beberapa perkuliahan Perguruan Tinggi Swasta seperti IKIP Ekstensien Bandung, Pendidikan Tinggi Dakwah Islam (PTDI), Akademi Administrasi Niaga (AAN), dan Uninus Bandung Kelas Jauh pada tahun 1977-1978. Namun, para lulusan SMA di Kabupaten Sumedang masih bermimpi untuk masuk Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta.

Banyak yang merasa keberatan harus mengeluarkan biaya yang lumayan untuk keperluan biaya kuliah, sewa kamar, makan, dan sebagainya di luar Kota Sumedang. Dalam rangka meringankan beban masyarakat/orang tua dalam membiayai kuliah putra putri mereka, serta memberikan kesempatan para karyawan dan guru untuk menambah ilmu guna meningkatkan kedudukan atau profesinya, didirikan Perguruan Tinggi Sebelas April.


Mengapa Perguruan Tinggi Swasta di Kota Sumedang diberi Nama Universitas Sebelas April?

Di Jawa Tengah, terdapat sebuah Universitas disebut Universitas Sebelas Maret. Sebelas Maret dikaitkan dengan peristiwa Supersemar, keluarnya Surat Perintah Sebelas Maret. Sedangkan di Sumedang, tanggal 11 April 1949 di Desa Cibubuan Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang, terjadi pertempuran tembak menembak antara Tentara Belanda dengan Pasukan Baret Hijau.

Pertempuran ini menewaskan Komandan Kompi II Kapten Eddy Sumapraja beserta beberapa orang pengawalnya, serta komandan Batalion II Tarumanegara Mayor Abdurachman Natadikusumah yang kemudian ditangkap dan disiksa secara biadab oleh pasukan Baret Hijau dan pasukan KNILnya, dan akhirnya ditembak mati di depan Kantor Baladesa Cibubuan.

Tanggal Sebelas April melahirkan jiwa Patriotisme dan Kepahlawanan sebagai realisasi dari semangat dan nilai juang 45. Perguruan Tinggi Sebelas April menjadi Candradimuka tempat penggemblengan para mahasiswanya sebagai calon sarjana bila telah Lulus menjadi Sarjana berbakti dan mengabdi menurut keahliannya masing-masing kepada Tanah Air dan Bangsa sampai akhir zaman.


Penutup

Keberadaan Universitas Sebelas April bukan hanya milik pribadi atau seseorang, melainkan milik Yayasan Pendidikan Sebelas April (YPSA) Sumedang berstatus independen dan tidak bernaung di bawah satu Partai Politik apapun. Berdasarkan Akte Notaris Christy S. Sutadikusumah, SH. Nomor 24 tanggal 17 Mei 1982 berkedudukan di Sumedang dengan struktur komposisi organnya terdiri dari Pembina, Pengawas, dan Pengurus (Ketua, Sekretaris, Bendahara) dengan masa bhakti lima tahun sekali.

Semoga dengan adanya artikel ini dapat mengenang masa lalu dan sejarah kelahiran Perguruan Tinggi Swasta di Kota Sumedang, serta menambah rasa cinta kepada Tanah Air dan Bangsa.


Source : Kosam Erawan (Ketua Pembina YPSA)

0 komentar:

Posting Komentar