Sehari dalam Kehidupan Seorang Telemarketer: Apa yang Harus Anda Ketahui


 Halo, sahabat! Mengobrol bersama Anda selalu menjadi sumber kebahagiaan bagi saya. Kali ini, izinkan saya berbagi kenangan indah ketika saya menjadi telemarketer. Kejadian ini terjadi beberapa tahun lalu, tepatnya pada pertengahan tahun 2017.


Dalam waktu tujuh bulan selama masa tersebut, setiap harinya, saya persembahkan waktu, tenaga, dan pikiran demi menjalankan tugas sebagai telemarketer. Ya, walaupun panjang, tujuh bulan itu terasa begitu berharga dalam hidup saya. Linimasa yang membekas itu, merupakan periode saya mengemban misi menyampaikan informasi penting dan menarik kepada para pelanggan.


Keberhasilan telemarketing ternyata tak lepas dari pengalaman dan pembelajaran berharga yang saya peroleh selama itu. Benar, dapat saya katakan, 2017 menjadi tahun yang tak terlupakan karena mengeringkan segala keringat, menghadapi beragam tantangan, dan tentunya, mengukir awal dari pertumbuhan saya sebagai profesional.


Pagi: Penyiapan Diri dan Tempat Kerja

Hari saya biasanya dimulai pada pukul 7 pagi, satu jam sebelum jam kerja resmi dimulai. Saya gunakan waktu ini untuk menyiapkan diri dan tempat kerja, seperti merapihkan meja hingga menyeduh secangkir kopi hangat. Titik awal yang baik pastinya akan mempengaruhi sisa hari.


Mulai Bekerja

Pukul 8 pagi, kerja pun dimulai. Pagi adalah waktu yang produktif bagi saya untuk menghubungi klien. Mengingat saya bekerja di salah satu operator selular terbesar di Indonesia, klien dapat tersebar dari Sabang sampai Merauke. Itulah kenapa penting bagi saya untuk mengatur waktu telepon berdasarkan zona waktu di Indonesia.


Siang: Waktu Istirahat dan Recharging

Sampai tengah hari, yaitu jam 12 siang, saya memberikan waktu untuk sholat Dhuhur dan makan siang, yang biasanya memakan waktu sekira 30 menit. Tentu saja, waktu ini juga penting untuk mengecas kembali energi saya sebelum memulai sesi panggilan telepon berikutnya.


Setelah itu, saya kembali beraksi hingga pukul setengah 4 sore, waktu saya alokasikan 15-30 menit untuk sholat Ashar dan istirahat sejenak sebelum menjalankan tugas kembali.


Sore: Menyelesaikan Tugas

Hari kerja saya berakhir pukul 5 sore, namun bukan berarti segala aktivitas langsung terhenti. Saya masih meluangkan waktu setelah bekerja untuk sholat berjamaah di kantor pada pukul 6 sore.


Mengingat rumah saya cukup jauh dan lalu lintas pada jam pulang biasanya cukup padat, saya lebih memilih untuk beristirahat sejenak di kantor, pulang sekitra jam 7 atau setelah sholat Isya.


Demikianlah sehari dalam kehidupan seorang telemarketer, setidaknya dari cerita saya sendiri. Meski terdengar sibuk, selalu ada waktu bagi kami untuk istirahat dan meremajakan diri. Kunci utamanya adalah manajemen waktu yang baik dan tentunya, tetap berpikiran positif. Sampai jumpa di tulisan berikutnya, ya. Selamat mencoba dan semoga sukses, teman!


0 komentar:

Posting Komentar