Sebagai orang tua, kebahagiaan anak tentu menjadi prioritas. Namun, apakah membahagiakan anak berarti menuruti semua keinginannya tanpa batas? Dalam Islam, mendidik anak adalah amanah yang besar, bukan hanya untuk kebahagiaan mereka di dunia, tetapi juga untuk kebahagiaan di akhirat. Pola asuh yang terlalu permisif—tanpa aturan, tanggung jawab, atau pembiasaan adab—bukanlah bentuk kasih sayang, melainkan bisa menjadi awal dari rusaknya akhlak dan arah hidup anak.


Apa yang Terjadi Jika Semua Keinginan Anak Dituruti?

Membiarkan anak tumbuh tanpa aturan jelas tidak hanya berbahaya bagi karakternya, tetapi juga dapat melemahkan akhlaknya sebagai seorang Muslim. Beberapa akibat dari pola asuh yang terlalu bebas adalah sebagai berikut:

  1. Tidak Menghargai Aturan dan Adab
    Dalam Islam, kedisiplinan adalah bagian dari adab yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Misalnya, mengajarkan anak untuk bangun pagi, shalat Subuh, dan menjalani rutinitas harian dengan teratur adalah cara mengenalkan kedisiplinan sekaligus adab terhadap waktu.
    Namun, jika anak dibiarkan bangun siang sesuka hati, makan kapan saja, atau bermain tanpa batasan, mereka akan kesulitan memahami pentingnya aturan, baik aturan dunia maupun syariat Allah.

  2. Tantrum yang Selalu Dituruti, Hilangnya Rasa Syukur dan Sabar
    Ketika anak merengek atau tantrum untuk mendapatkan mainan atau permen, sering kali orang tua memilih menyerah demi menghindari keributan. Padahal, Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa kesabaran adalah akhlak yang sangat mulia.
    Jika anak selalu dituruti, mereka tumbuh dengan keyakinan bahwa emosi negatif adalah cara yang efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ini tidak hanya mengikis rasa syukur tetapi juga menghalangi mereka belajar mengendalikan diri.

  3. Tidak Memahami Tanggung Jawab sebagai Amanah
    Anak yang tidak pernah diberi tugas kecil, seperti merapikan mainan atau membantu menyapu, akan tumbuh tanpa memahami konsep tanggung jawab. Dalam Islam, tanggung jawab adalah amanah yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Jika anak tidak dibiasakan mengemban tanggung jawab kecil, bagaimana mereka akan memahami amanah yang lebih besar di masa depan?


Pentingnya Menyelaraskan Pola Asuh dengan Kakek-Nenek

Dalam keluarga besar, kakek-nenek sering kali ikut terlibat dalam pengasuhan anak. Meski kehadiran mereka sangat berharga, tidak jarang terjadi perbedaan cara pandang tentang pola asuh. Orang tua mungkin sudah berusaha menerapkan pola asuh Islami yang disiplin, tetapi kakek-nenek sering kali memberi kelonggaran dengan alasan, “Kasihan, masih kecil,” atau “Biar senang saja.”

Untuk menyelaraskan pola asuh, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Berkomunikasi dengan Santun
    Jelaskan kepada orang tua kita (kakek-nenek anak) bahwa pola asuh Islami adalah amanah yang besar. Sampaikan dengan lembut bahwa anak-anak perlu diajarkan disiplin, tanggung jawab, dan adab sejak dini. Misalnya, Anda bisa mengatakan:

    “Mah, Pah, kami ingin anak-anak belajar tanggung jawab dan disiplin. Ini juga bagian dari ajaran agama, jadi kami berharap kita bisa bersama-sama mendidik mereka dengan cara ini.”

  2. Memberi Pemahaman tentang Akhlak Islami
    Ajak kakek-nenek untuk melihat pola asuh Islami sebagai cara mempersiapkan anak menghadapi masa depan, bukan sekadar membuat mereka bahagia saat ini. Jelaskan bahwa anak yang terbiasa dengan adab dan aturan akan lebih mudah menjalankan perintah Allah di masa depan.

  3. Tetap Hormat, Tetapi Konsisten
    Sebagai anak, kita tetap wajib menghormati orang tua kita. Namun, dalam hal pengasuhan anak, tidak ada salahnya untuk bersikap tegas jika ada perbedaan prinsip. Pastikan Anda dan pasangan konsisten dalam menerapkan aturan, sehingga anak tidak bingung atau mencoba memanfaatkan perbedaan tersebut.


Langkah-Langkah Membentuk Akhlak Islami pada Anak

  1. Rutinitas Ibadah Sejak Dini
    Biasakan anak untuk shalat tepat waktu, membaca doa sehari-hari, dan menghafal dzikir pendek. Jadikan ibadah sebagai bagian dari rutinitas keluarga, sehingga anak melihatnya sebagai kebutuhan, bukan kewajiban semata.

  2. Tanggung Jawab sebagai Amanah
    Berikan anak tugas sederhana sesuai usia mereka, seperti merapikan tempat tidur atau membantu membawa piring ke dapur. Jelaskan bahwa setiap tugas adalah amanah, yang jika dilakukan dengan baik, akan mendatangkan pahala dari Allah.

  3. Adab dalam Kehidupan Sehari-Hari
    Ajarkan adab Islami, seperti mengucapkan salam, makan dengan tangan kanan, atau berkata sopan. Hal-hal kecil ini akan membentuk karakter anak sebagai Muslim yang berakhlak mulia.

  4. Memberi Contoh Nyata
    Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Tunjukkan kesabaran, rasa syukur, dan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka meniru akhlak baik ini tanpa merasa dipaksa.


Penutup

Sebagai Muslim, mendidik anak bukan hanya tentang kebahagiaan di dunia, tetapi juga tentang membimbing mereka menjadi hamba Allah yang diridhai. Pola asuh tanpa aturan mungkin terlihat menyenangkan di awal, tetapi dampaknya bisa merugikan di masa depan, baik untuk karakter anak maupun akhlaknya.

Selain itu, penting untuk melibatkan kakek-nenek dalam pola asuh yang Islami, agar pesan yang diterima anak konsisten dan sejalan. Dengan aturan yang tegas, cinta yang tulus, dan nilai-nilai agama yang diterapkan dalam keseharian, kita dapat membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan berakhlak mulia.


Semoga tulisan ini menjadi inspirasi untuk memperbaiki pola asuh kita dan menciptakan generasi Muslim yang berakhlak baik. 😊



Retirement plans are still seen by many as nothing more than a necessary evil to meet regulatory requirements. However, is that truly accurate? When we dig a little further, we find that retirement programs are a win-win for businesses and their workers. Why? We should talk about it.


Pension Program: What Makes It Crucial?


1. Increase Employee Devotion
I mean, come on, wouldn't workers feel appreciated if their employer was concerned about their futures? This care takes the shape of retirement programs. Caring for employees makes them happier, which in turn makes them more productive and less inclined to leave for greener pastures.

2. Encouraging a Lengthier Attendance Period
These days, a lot of workers are on the hunt for higher pay elsewhere. However, workers are more likely to remain put if a pension plan is transparent. They have assurance that their future is safe.

3. Minimizing Worries About Money and Maximizing Efficiency at Work
Troubles with money are quite real. How can workers concentrate on their tasks if they are continually concerned about meeting their basic needs? This tension can be alleviated through retirement programs. What is the outcome? Workers' attention, imagination, and output have all increased.

Curiosity Piqued, What Does the Rulement State?
Government Regulation No. 45 of 2015, Article 16, states that BPJS Employment members are eligible for pension benefits in the event of old age, disability, or bereavement (including children, widows, and widowers). Knowing this will help you save more money and be better prepared for the future if your retirement age is set at a later age.Think again, businesses, if you still see pension schemes as nothing more than a financial drain. Do the substantial advantages, such increased productivity, improved public perception of the organization, and lower turnover rates not outweigh the expenses?

There is more to retirement programs than just the figures. The focus here is on the long haul, both for the business and its people. So,

"Does your company already have an appropriate retirement program?"


Are you an HR or L&D professional interested in discussing the significance of retirement programs and their potential to improve employee well-being? I welcome your perspectives and the opportunity to exchange more profound insights. Let us engage in a discussion collaboratively. Kindly send an email to surelnyaindra@gmail.com so we may arrange a time to converse.

 


 Ketika era digital semakin memudahkan kita dalam segala hal, judi online muncul sebagai salah satu bentuk hiburan yang menggoda. Banyak yang beranggapan bahwa dengan sedikit keberuntungan, mereka bisa mendapatkan imbalan besar. Namun, mari kita tinjau lebih dalam: apakah judi online itu nyata atau hanya ilusi semata?


Ilusi Keberuntungan yang Menggoda

Judi online sering dipasarkan dengan tawaran bonus dan hadiah besar, membuat banyak orang percaya bahwa mereka bisa mendapatkan keuntungan dalam waktu cepat. Padahal, kenyataannya peluang untuk memenangkan judi online sangat tipis. Seperti yang dijelaskan dalam artikel Finansialku, banyak pemain yang terjebak dalam siklus taruhan yang berulang, berharap keberuntungan akan datang, padahal yang terjadi adalah kerugian yang semakin bertambah.


Sifat adiktif dari judi online serupa dengan bahaya yang ditimbulkan oleh zat adiktif lainnya. Terdapat sisi psikologis yang mendalam di balik perilaku ini; individu sering kali terjebak dalam harapan semu untuk bisa 'menebus' kerugian mereka dengan permainan berikutnya, padahal yang mereka hadapi hanyalah ilusi.


Hukum dan Perspektif Islam

Dalam konteks hukum Islam, judi online jelas dianggap haram. Menurut artikel di Detik, judi tidak hanya mengandung elemen keburukan secara individu, tetapi juga dapat merusak tatanan sosial. Islam mengajarkan pentingnya pengelolaan harta yang bijak, dan perjudian dianggap menghamburkan harta dengan cara yang tidak produktif. Ini menjadi pengingat bahwa kita seharusnya lebih fokus pada investasi dalam hal-hal yang bermanfaat dan memberdayakan diri.


Dampak Negatif yang Mengintai

Keterlibatan dalam judi online dapat menyebabkan banyak dampak negatif, baik fisik maupun psikologis. Banyak pemain yang kehilangan kendali, terjebak dalam hutang yang menumpuk, dan pada akhirnya mempengaruhi kehidupan sosial mereka. Seperti yang diungkapkan dalam artikel Finansialku, ada risiko besar yang tidak hanya melibatkan keuangan, tetapi juga kesehatan mental. Kecanduan judi dapat menyebabkan stres dan depresi, serta mengganggu hubungan dengan orang-orang terdekat.


Kesimpulan: Saatnya Merenung

Jadi, sebelum Anda terjun ke dalam dunia judi online, pikirkan kembali dengan seksama. Meskipun terlihat menggiurkan, kebanyakan orang akhirnya terjebak dalam dunia ilusi tanpa menyadarinya. Alih-alih mempertaruhkan masa depan Anda dalam perjudian yang merusak, cobalah untuk menginvestasikan waktu dan sumber daya Anda dalam hal-hal yang lebih positif dan bermanfaat.


Judi online bukan hanya sekadar permainan; ini adalah ilusi yang bisa menghancurkan. Mari kita pilih jalan yang lebih baik dan lebih bermanfaat dalam hidup kita.


     Hari ini adalah hari yang istimewa, Hari Raya Idul Adha. Seperti biasa, kita merayakan dengan penuh suka cita dan tentunya dengan daging kurban yang melimpah. Dalam suasana kebahagiaan ini, saya ingin berbagi pandangan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan keuangan di tengah perayaan.


     Salah satu hal yang perlu kita perhatikan adalah menjaga keseimbangan dalam mengonsumsi daging. Memang, daging kurban adalah berkah yang harus kita syukuri, tetapi kita juga perlu mengingat bahwa kesehatan adalah aset berharga yang harus dijaga. Mengonsumsi daging secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan kita. Oleh karena itu, makanlah daging secukupnya. Nikmati setiap gigitan dengan penuh kesadaran bahwa tubuh kita memerlukan nutrisi yang seimbang.


     Selain itu, momen Idul Adha ini bisa menjadi kesempatan untuk berhemat. Daging kurban yang kita terima tidak harus dihabiskan dalam waktu singkat. Kita bisa menyimpannya di dalam freezer untuk digunakan di masa mendatang. Dengan penyimpanan yang baik, daging kurban bisa bertahan berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Ini tentu akan sangat membantu dalam mengatur anggaran rumah tangga kita, terutama dalam hal kebutuhan pangan.


     Dengan merencanakan konsumsi daging secara bijak, kita tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga membantu keuangan keluarga tetap stabil. Mari kita nikmati Hari Raya Idul Adha dengan penuh rasa syukur dan kebijaksanaan. Semoga kita semua diberi kesehatan dan kemampuan untuk memanfaatkan berkah ini sebaik-baiknya.


Halo, sobat pembaca! Perlukah isyarat lebih kuat bahwa waktu berjalan cepat selain menyadari bahwa kita sudah berada di Idul Fitri 2024? Iya, kita sedang merayakan Hari Raya Idul Fitri ke-1445 Hijriah. Serasa baru kemarin kita menyambut Ramadhan pertama kami, dan sekarang kita telah merasakan gembira, damai, dan refleksi yang telah times berputar.


Sebelum kita melanjutkan, izinkan saya untuk mengucapkan, "Taqabbalallahu minna wa minkum." Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita.


Idul Fitri bukan hanya berarti lebaran atau berpesta dengan lemang dan opor ayam. Lebih dari itu, Idul Fitri adalah momentum kemenangan, sebuah pencapaian batin setelah melalui sebulan penuh tantangan Ramadhan. Iya, kebahagiaan sejati Idul Fitri terletak pada kemenangan internal kita, kemenangan atas nafsu kita sendiri. Benar sekali, sambil menyesap ketupat di hari Raya, yuk kita doakan agar keberhasilan kita di bulan Ramadhan ini tidak berakhir cuma di situ.


Lantas, bagaimana dengan kemenangan finansial? Bagaimana caranya meraih kemenangan finansial di Idul Fitri ini?


Sebahagianya kemenangan batin, menata finansial juga bisa menjadi bagian dari perayaan kita. Sadar atau tidak, banyak dari kita yang mengalokasikan dana khusus untuk Ramadhan dan Idul Fitri. Ada anggaran untuk zakat, infaq, sadaqah, dan tentunya belanja kebutuhan lebaran. Dengan perencanaan yang baik, kita bisa menjadikan momen ini sebagai langkah awal menuju kemenangan finansial.


Nah, untuk meraih kemenangan finansial ini, kuncinya ada pada perencanaan dan pengelolaan keuangan. Bukankah asik kalau kita bisa merayakan Idul Fitri tanpa harus terbebani dengan penyesalan finansial? Bikin anggaran, prioritaskan kebutuhan, dan jangan lupa untuk berhemat dimana pun itu mungkin.


Itulah sobat, sedikit refleksi kita tentang Idul Fitri tahun ini. Di tengah kebahagiaan, jangan lupa untuk terus mengejar kemenangan batin dan finansial. Semoga di Idul Fitri ini, kita mendapatkan lebih banyak makna dan keberkahan. Taqabbalallahu minna wa minkum sekali lagi, semoga Allah menerima segala bentuk ibadah kita. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah! 🙏✨🏮


Hai teman-teman! Pernahkah kalian berpikir tentang betapa pentingnya merencanakan keuangan sebelum pindah ke ibu kota baru? Pasti banyak dari kita memikirkan hal itu. Nah, dalam artikel ini, saya akan memberikan beberapa tips praktis yang bisa membantu kita merencanakan keuangan dengan efektif sebelum kita mulai menjelajah Ibu Kota Baru, IKN. Yuk, mari kita mulai!


  1. Menyiapkan Dana Darurat
    Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita bicarakan tentang pentingnya memiliki dana darurat. Dana darurat bisa menjadi penolong kita dalam situasi yang tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan mendesak lainnya. Untuk menghitung dana darurat yang sesuai, Anda bisa melihat pengeluaran bulanan dan mempertimbangkan berapa lama Anda akan tinggal di IKN. Ingatlah untuk menabung secara rutin dan memotong pengeluaran yang tidak perlu demi membangun dana darurat. Dan jangan lupa, jangan ragu untuk mencari sumber pendapatan tambahan jika diperlukan.

  2. Memilih Kawasan Hunian yang Tepat
    Setelah menyiapkan dana darurat, sekarang saatnya membicarakan pemilihan kawasan hunian yang tepat di IKN. Hal ini sangat penting karena daerah tempat tinggal kita dapat berdampak pada kualitas hidup dan keseharian kita. Pertimbangkan kedekatan tempat kerja, fasilitas umum seperti transportasi, keamanan, dan biaya hidup ketika memilih kawasan hunian. Sebelum mengambil keputusan, luangkan waktu untuk melakukan penelitian menyeluruh, mencari rekomendasi, dan kunjungi daerah pemukiman potensial. Ingatlah, rumah adalah tempat di mana hati kita berada, jadi pastikan Anda memilih dengan bijak.

  3. Memulai Investasi Jangka Panjang
    Nah, setelah kita mengetahui tentang dana darurat dan memilih kawasan hunian yang tepat, sekarang saatnya membahas tentang investasi jangka panjang. Mengapa investasi jangka panjang penting? Karena dengan memulai investasi sejak dini, kita dapat mengoptimalkan potensi pertumbuhan kekayaan kita di masa depan. Di IKN, ada berbagai pilihan investasi yang tersedia, seperti saham, reksa dana, dan properti. Namun, sebelum memulai investasi, sangat penting untuk menilai toleransi risiko kita, memilih sarana investasi yang sesuai dengan tujuan kita, dan jika perlu, mencari nasihat dari ahli keuangan.

Baiklah, teman-teman, ini merupakan rangkuman poin-poin utama yang kita bahas dalam artikel ini. Merencanakan keuangan sebelum pindah ke Ibu Kota Baru, IKN, itu penting loh! Selalu siapkan dana darurat untuk menjaga stabilitas finansial kita, pilihlah kawasan hunian yang sesuai dengan kebutuhan kita, dan mulailah investasi jangka panjang sejak dini. Jangan lupa untuk selalu mengelola keuangan kita dengan bijak dan jika dibutuhkan, jangan ragu untuk mencari nasihat profesional. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian, teman-teman. Sampai jumpa di artikel berikutnya! 

   Hai teman-teman! Sudah siap menjalani liburan Cuti Bersama Lebaran 2024? Jangan lupa merencanakan tugas-tugas Anda agar liburan bisa berjalan dengan tenang tanpa khawatir akan pekerjaan yang tertunda. Di artikel ini, saya akan berbagi tips-tips berguna agar Anda bisa menyelesaikan semua tugas sebelum liburan dan kembali bekerja dengan lancar setelahnya. Yuk, simak tipsnya!


  1. Pentingnya perencanaan dan organisasi yang tepat

Sebelum mulai liburan, sebaiknya Anda merencanakan dengan baik tugas-tugas yang harus diselesaikan. Buatlah daftar tugas dan tetapkan prioritasnya. Dengan rencana yang jelas, Anda bisa fokus pada tugas-tugas yang paling penting dan menghindari kebingungan.


  1. Menetapkan tujuan strategis

Agar lebih efektif dalam menyelesaikan tugas sebelum liburan, buatlah jadwal strategis yang membantu Anda mengatur prioritas dengan baik. Jangan lupa berikan waktu yang cukup untuk tugas-tugas yang membutuhkan lebih banyak waktu. Dengan strategi yang baik, Anda bisa mengelola beban kerja secara efisien dan menyelesaikannya tepat waktu.


  1. Komunikasi dan koordinasi

Jangan lupa untuk memberitahu rekan kerja tentang liburan Anda. Beritahu mereka mengenai tugas-tugas yang perlu Anda serahkan kepada mereka dan pastikan tanggung jawab terbagi dengan baik. Gunakan alat kolaborasi seperti email atau aplikasi manajemen proyek untuk berkomunikasi dengan rekan kerja Anda dan memastikan semua tugas terorganisir dengan baik.


  1. Menyelesaikan tugas tertunda

Ada tugas-tugas yang tertinggal? Luangkan waktu sebelum liburan untuk mengidentifikasi tugas-tugas yang harus segera diselesaikan. Buatlah rencana untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut dengan efisien dan hindari menumpuknya. Dengan menyelesaikan tugas-tugas tertunda sebelum liburan, Anda bisa menghilangkan beban pikiran dan menikmati liburan dengan lebih tenang.


  1. Menyusun ruang kerja

Pastikan ruang kerja Anda teratur baik secara digital maupun fisik sebelum liburan. Bersihkan dan atur file digital Anda, serta pastikan dokumen-dokumen penting tersimpan rapi agar mudah ditemukan saat Anda kembali bekerja. Jika punya ruang kerja fisik, luangkan waktu untuk merapikannya agar Anda bisa kembali bekerja dengan lancar dan tanpa hambatan.


  1. Mengelola batas waktu

Sekarang saatnya memantau dan memenuhi batas waktu yang telah ditetapkan sebelum liburan. Gunakan teknik yang tepat untuk mengelola waktu dengan baik, seperti pengingat atau menetapkan tenggat waktu yang realistis. Jangan terlalu memaksakan diri, tapi jangan juga menunda-nunda pekerjaan. Cari keseimbangan yang tepat dalam mengatur beban kerja Anda selama periode sebelum liburan.


Nah, itulah beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan produktivitas dan menyelesaikan tugas-tugas sebelum liburan Cuti Bersama Lebaran 2024. Semoga bermanfaat ya! Selamat menikmati liburan dan tetap teratur!